Sebagai negara maritim tentunya kegiatan budidaya ikan sudah menjadi prioritas dalam kegiatan sehari-hari. Usaha ini tentunya dapat meraup keuntungan yang cukup besar pula.
Salah satunya ialah dengan budidaya lele secara higenis dengan sistem biona. Biona sendiri ialah singkatan dari Bio Natural.
Sistem ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu dosen perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bernama Riza Rahman Hakim. Sistem budidaya ini juga tengah dikembangkan menjadi bionic yakni gabungan dari biona dan aquaponic.
Mindset seseorang dalam melihat ikan lele ialah selalu jorok. Karena lingkungan atau habitatnya yang sering kali tidak bisa ditolerir. Seperti pada tempat berlumpur, selokan bahkan sapiteng.
Sebab ikan lele memiliki batas tolelir yang cukup tinggi terhadap lingkungan tempat ia tinggali. Di samping itu lele ternyata mengandung protein yang tinggi.
Namun, sejak ditemukannya sistem biona ini perlahan dengan pasti dapat merubah pikiran orang tentang ikan lele. Budidaya dengan sistem ini bisa dilakukan di rumah dengan lahan yang sempit sekalipun.
6 Cara Membuat Kolam Ternak Lele Dengan Sistem Biona
Berikut ialah caranya :
- Menyiapkan wadah budidaya berupa kolam terpal dengan ukuran diameter 1 m atau disesuaikan dengan lahan yang tersedia.
- Mencari bibit ikan lele yang berkualitas.
- Padat tebar ikan pada kolam disesuaikan dengan ukuran kolam. Pada kolam terpal dengan diameter 1 bisa diisi ikan lele sebanyak 500-1000 ekor per kolam. Pada diameter 2 kolam dapat menampung sekitar 3000 ekor.
- Pengisian kolam dengan media air yang sudah mengalami perlakuan. Diantaranya ialah memberikan pemberian garam, tetesan tebu, dan probiotik yang berfungsi sebagai pengurai bahan organik agar tidak menjadi bahan yang berbahaya bagi ikan lele. Hal ini dilakukan 7 hari sebelum menebar bibit ikan lele.
- Pemberian pakan bisa disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan seperti pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Pakan yang digunakan pun haruslah pakan pabrik atau biasa disebut popan. Tidak dianjurkan untuk memberi makan ikan lele dengan sisa pakan atau kotoran. Hal ini bisa tentunya membuat lele menjadi tidak higenis.
- Membuat pipa dengan lubang untuk tanaman seperti selada air, sawi dan sebagainya. Tidak lupa memberi pompa air kecil untuk menyirkulasi air yang berada di dasar kolam sebagai nutrisi bagi tumbuhan-tumbuhan aquaponic. Sebab dasar kolam akan dipenuhi dengan amonia dari sisa pakan dan kotoran dari ikan lele.
- Memberikan hasil berupa ikan lele yang higenis.
- Kolam budidaya disinyalir tidak berbau.
- Memanfaatkan lahan yang kosong dengan baik.
- Memanfaatkan kotoran ikan sebagai nutrisi bagi tumbuhan.
- Sistem ini juga mampu untuk menghemat air karena adanya sirkulasi nyata dalam ekosistem tersebut.
- Waktu panen yang lebih lama dibandingkan dengan sistem tradisional. Setidaknya membutuhkan waktu 3 bulan untuk memanen ikan lele tersebut.
- Tingkat resiko kematian pun cukup tinggi berkisar 70-80%. Hal ini cukup baik mengingat ikan lele bersifat kanibal.
- Lihat juga : 5 Kafe Rooftop Romantis di Jakarta.
Keunggulan Sistem Biona
Keunggulan dari sistem ini ialah:
Kekurangan Sistem Biona
Ternyata ada kekurangan dari sistem budidaya lele ini, yakni: