Hantavirus ini sempat heboh dan trending di media sosial karena ada warga negara China yang meninggal akibat virus ini.
Sedikitnya 32 orang diperiksa. Virus ini sebenarnya sudah ada cukup lama. Namun karena berbagai kepanikan dan framing media, virus ini kembali menjadi pusat perhatian.
Sehingga membuat sebagian orang panik yang membaca berita mentah-mentah tanpa dicerna terlebih dahulu.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hantavirus adalah keluarga virus yang telah ada sejak lama dan sebagian besar disebarkan oleh hewan pengerat, terutama tikus. Virus ini diduga menyebabkan berbagai sindrom penyakit pada manusia di seluruh dunia.
Dalam jurnal penelitian berjudul Infeksi Hantavirus juga menyebutkan bahwa penyakit zoonosis ini ditularkan dari hewan ke manusia. Tentu saja virus ini perlu diantisipasi kehadirannya di Indonesia.
Image source |
Penyebab Penularan Hantavirus
Hantavirus berarti tidak menular dari manusia ke manusia, tetapi dari hewan ke manusia. Gejala awal yang mungkin menjadi penanda adalah demam, mudah merasa lelah, dan nyeri pada otot, terutama pada kelompok otot besar seperti punggung, paha, pinggul, dan terkadang bahu.
Gejala Hantavirus
Gejala ini bersifat universal atau umum. Namun, ada juga kemungkinan gejala seperti sakit kepala parah, merasa pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, dan diare.
Sejarah
Penyakit ini pertama kali diketahui setelah ditemukannya kasus infeksi Hantavirus pada lebih dari 3.000 tentara Amerika di Korea Selatan pada tahun 1951-1954 dan kemudian virus ini menyebar ke Amerika sehingga menyebabkan banyak kematian akibat komplikasi gagal jantung.
Sejak saat itu infeksi Hantavirus telah menarik perhatian mata dunia. Hantavirus pertama kali diisolasi pada tahun 1976, dari situlah ditemukan dan dilakukan penelitian yang menemukan beberapa strain Hantavirus lainnya.
Pencegahan
Ada banyak cara untuk mencegah paparan Hantavirus. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat. Hilangkan keberadaan tikus yang mungkin ada di dalam rumah. Untuk mengantisipasi saat membersihkan gunakan masker dan sarung tangan.
Sebab, dikhawatirkan tikus membawa virus, meski tidak semua tikus membawa hantavirus. Selain itu, berada di lingkungan dengan populasi tikus yang tinggi juga memiliki risiko tertular.
Karena tikus berkembang biak dengan cepat, dapat meningkatkan persaingan antara tikus untuk makanan dan pasangan. Akibatnya, luka tikus akibat perkelahian dapat dengan mudah menginfeksi manusia melalui urin dan feses.Rajin cuci tangan juga penting karena tikus sering berkeliaran dan tidak tahu penyebarannya.
Untuk menangkap tikus ada cara yang bisa digunakan secara efisien. Penggunaan perekat tikus berumpan cukup efektif untuk menangkap tikus. Pemberian racun pada tikus tidak dianjurkan karena jika tikus memakan racun dan mati harus mencari bangkai tikus karena mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Sekian dulu artikel tentang varian virus yang ditularkan oleh hewan ya, guys. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa share ke teman-teman ya. Sumber.
Baca juga : Jenis Olahraga Di Rumah Yang Meningkatkan Imunitas Tubuh